Categories
Renungan

Renungan Warta – 6 Februari 2022


 

Melihat Karya Kristus Dalam Kehidupan

“Apakah orang itu orang berdosa, aku tidak tahu; tetapi satu hal aku tahu, yaitu bahwa aku tadinya buta, dan sekarang dapat melihat.”
(Baca: Yohanes 9: 25)


Dalam kisah Yohanes 9: 1-41 kita menemukan dua perbedaan cara pandang terhadap Tuhan Yesus. Di satu sisi adalah cara pandang orang buta yang disembuhkan Yesus. Di sisi lain, adalah cara pandang orang Farisi yang tidak mau mengakui ke-Tuhanan Yesus. Melalui bacaan ini kita diingatkan apa yang perlu ada dalam diri kita agar dapat melihat karya Kristus dalam kehidupan.

Pertama, melihat karya Kristus tidak ditentukan oleh status ataupun kondisi anda. Ingat, justru si buta yang paling melihat dan mengalami sendiri kebaikan Yesus. Sementara orang Farisi gagal melihatnya walaupun itu terjadi di depan mata mereka sendiri. Si buta mencari pertolongan Tuhan, sementara orang Farisi mencari-cari kesalahan. Ini perbedaan yang utama.

Kedua, kita mampu melihat karya Kristus dalam kehidupan ini ketika kita mempu bersyukur ketimbang mengeluhkan permasalahan yang dialami. Sebuah ungkapan mengatakan, “ketimbang mengutuki kegelapan, lebih baik kita menyalakan satu lilin”. Cara pandang kita yang mampu mensyukuri apa yang terjadi, menolong kita melihat terang Kristus dengan lebih nyata.

Ketiga, perbedaan paling besar dari orang Farisi adalah: walau mereka begitu taat pada peraturan agama, namun mereka tidak memiliki relasi dan tidak mengenal Tuhan. Sehingga ketika Tuhan hadir di depan mata mereka sendiri pun, mereka gagal mengakuinya. Itulah sebabnya dikatakan mereka melihat, tetapi buta! Sementara si buta, justru dapat melihat-Nya.

Biarlah kiranya kita dimampukan melihat karya Kristus di tengah-tengah kehidupan kita senantiasa. Tuhan Yesus memberkati, Amin.