Categories
Renungan

Renungan Warta – 25 Juli 2021


 

Hati Yang Lurus Di Hadapan Allah

“Tidak ada bagian atau hakmu dalam perkara ini,
sebab hatimu tidak lurus di hadapan Allah. Jadi bertobatlah dari kejahatanmu ini
dan berdoalah kepada Tuhan, supaya Ia mengampuni niat hatimu ini”

(Kisah Para Rasul 8: 21-22)


Sungguh keras sekali teguran rasul Petrus dan Yohanes kepada seorang Samaria bernama Simon ini. Bak tamparan yang sangat mengagetkan penerimanya. Apakah karena ia seorang Samaria, yang memang menjadi musuh bebuyutan orang Israel? Bukan. Apakah karena ia menentang keKristenan? Tidak, bahkan Simon ini telah dibaptis dan menjadi pengikut Kristus.

Rupanya Simon ini, tergiur melihat kuasa dan wibawa kedua rasul, dan ketika mereka menumpangkan tangan memberi karunia Roh Kudus kepada jemaat di Samaria, Simon berusaha untuk menawarkan uang agar ia juga diberi karunia itu. Dan ini menjelaskan teguran yang sangat keras dari rasul Petrus dan Yohanes.

Seperti paku yang bengkok perlu diluruskan kembali dengan memukul pada bagian yang tepat, atau logam mulia dimurnikan dengan dibakar agar zat-zat lain dapat dipisahkan darinya, demikian juga terkadang Tuhan memakai pukulan dan teguran keras untuk meluruskan hati kita di hadapan-Nya. Ia ingin kita menyadari apa yang masih “bengkok”, melenceng, tidak lurus dalam kehidupan kita.

Seperti nasehat rasul Petrul, bertobatlah dari apa yang salah dan berdoalah kepada Tuhan agar hati kita senantiasa lurus di hadapan-Nya. Tuhan memberkati, Amin.