Categories
Renungan

Pengorbanan Abraham


Lalu berkatalah Ishak kepada Abraham, ayahnya: “Bapa.” Sahut Abraham: “Ya, anakku.” Bertanyalah ia: “Di sini sudah ada api dan kayu, tetapi di manakah anak domba untuk korban bakaran itu?” Sahut Abraham: “Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku.”

(Kejadian 22: 7-8)

 


Dalam Kejadian 12:2, Tuhan berjanji kepada Abraham: “Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar.” Kini usia Abraham sudah lebih dari 100 tahun. Banyak hal telah terjadi: Lot yang tadinya bersama Abraham, kini telah memisahkan diri. Tuhan juga telah menyatakan bahwa bukan Eliezer, dan bukan juga Ismael yang akan meneruskan nama Abraham. Kini Ishak, anak yang Tuhan janjikan itu telah hadir dan mulai besar.

Namun dalam Kejadian 22, kita melihat sebuah perintah yang begitu berat bagi Abraham. Tuhan meminta agar Abraham mengorbankan Ishak kepada-Nya. Sebuah ritual, yang bagi manusia pada jaman 4000 tahun lalu merupakan ritual pengorbanan yang biasa dilakukan oleh bangsa-bangsa disana. Namun sesungguhnya Tuhan tidak menghendaki darah Ishak, karena dalam Alkitab justru kita menemukan perintah-perintah Tuhan melarang pengorbanan manusia/anak manusia. Lewat perintah ini, Ia hendak menguji apakah Abraham percaya kepada Firman-Nya! Apakah kecintaan Abraham terhadap berkat dari-Nya, melebihi kecintaan Abraham terhadap Tuhan itu sendiri.

Dalam perjalanan menuju lokasi, kita mulai melihat betapa iman Abraham teruji. Bahkan ketika Ishak bertanya, “dimanakah anak domba untuk korban?” Jawaban Abraham: “Allah yang akan menyediakan …” Abraham yakin, Tuhan punya rencana yang baik. Walaupun saat itu dia belum memahami apa yang sedang terjadi, namun Abraham tahu Allah akan menyediakan. God will provide, Yehovah Jireh, Tuhan yang akan menyediakan! Biarlah itu menjadi keyakinan iman kita, bahkan di saat kita melangkah dalam ketidak-pastian dan misteri kehidupan ini. Selamat hari Minggu, Amin.