Categories
Renungan

Orang Pilihan Tuhan


“Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati.”

(1 Samuel 16:7b)


Ketika Tuhan memilih Daud menjadi raja Israel, dikatakan bahwa Tuhan telah memilih orang yang berkenan di hati-Nya (1 Sam. 13:14). Padahal di mata keluarganya, Daud tidak masuk hitungan. Saat pemilihan itu, Isai (ayah Daud) bahkan tidak memanggil Daud untuk ikut hadir. Ia yang terkecil dari 8 bersaudara, dan semua kakak-kakaknya hebat dan gagah. Bahkan Samuel sendiri terkagum-kagum ketika berjumpa dengan para kakak Daud. Mengapa Tuhan justru berkenan kepada Daud sang gembala kambing domba ini?

Pertama, tugas menggembalakan kambing doma adalah tugas rendahan yang biasanya dilakukan oleh seorang pelayan. Inilah kriteria pertama: Tuhan mau memakai orang yang bersedia menjadi pelayan.

Kedua, seorang gembala yang baik membutuhkan hati yang peduli. Seperti dalam Mazmur 23, Tuhan digambarkan sebagai gembala yang baik, yang memelihara, menuntun, dan melindungi domba-Nya. Kita hanya bisa melakukan peran-peran itu, apabila ada hati yang mau peduli kepada “domba-domba” yang dipercayakan kepada kita.

Ketiga, seorang gembala harus selalu bergantung kepada perlindungan Tuhan, betapapun hebat dan terampil dirinya. Wilayah penggembalaan di sekitar Betlehem merupakan daerah yang berbahaya. Singa, beruang, dan serigala merupakan ancaman yang nyata, bukan hanya bagi para domba, namun juga bagi keselamatan jiwa sang gembala. Hanya dengan sebuah keyakinan bahwa Tuhan menjaga, seorang gembala dapat merasa aman tenteram dalam menjalani tanggung-jawabnya.

Pengalaman Daud sebagai gembala, menjadi kesempatan dirinya untuk ditempa dan dibentuk oleh Tuhan untuk menjadi seorang raja yang berkenan di hati-Nya. Biarlah pengalaman dan perjalanan kehidupan yang kita alami, boleh menjadi proses pembentukan yang membuat kita menjadi semakin rendah hati, peduli, dan bergantung kepada Tuhan. Amin.