Categories
Renungan

Tuhan Yesus Dicobai


“Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.”

Matius 4: 4


Pernahkah anda merasa berada di tengah padang gurun kehidupan? Menjalani hari dalam kesendirian, gersang, sementara tuntutan-tuntutan terus menggempur? Demikianlah kondisi Tuhan Yesus setelah empat puluh hari berpuasa. Di saat seperti itu, lalu datanglah iblis dengan tawaran-tawaran yang tampak wajar dan masuk akal. Roti, keselamatan, kemuliaan, bukankah itu yang diinginkan manusia sekarang ini? Namun Tuhan Yesus menunjukkan bahwa semua itu adalah cobaan yang bertujuan untuk mencelakakan. Ketika hidup kita semata-mata tertuju pada keinginan yang materialistik dan jalan pintas yang ditawarkan untuk meraihnya, maka kita akan celaka.

Cobaan perut: Ketika keinginan dasar manusia menyerang, dan membuat kita tergoda untuk mengambil jalan gampang. Batu menjadi roti, bukankah ini hal yang tidak wajar? Cepat, mengenyangkan, dan sesuai apa yang dibutuhkan saat itu. Tetapi Tuhan menolak tawaran iblis, karena Ia sadar bahwa hidup manusia bukanlah sekedar mengenyangkan perut, bukan sekedar ikut nafsu, tetapi lebih dari itu ada tuntunan Firman Allah yang menjadi roti hidup yang sesungguhnya.

Cobaan kepala: Saat kebutuhan perut terpenuhi, maka ‘isi kepala’ atau pemikiran kita menjadi tempat iblis menggoda. Kita diajak untuk mempertanyakan janji-janji Allah. Dan tantangan yang sepertinya logis, ‘jatuhkan dirimu bukankah Tuhan berjanji memelihara?’ membuat kita meragukan kemahakuasaan Tuhan. Tetapi Yesus mengingatkan, inilah mencobai Tuhan. Kita harus sadar posisi kita dalam relasi dengan Tuhan: bukan Tuhan yang harus menuruti apa yang kita diktekan, tetapi kitalah yang dalam posisi harus mentaati apa yang Tuhan kehendaki.

Cobaan hati: Ketika kebutuhan dasar, harta terpenuhi, lalu kecenderungan manusia adalah mencari kejayaan dan kemuliaan. Ini didapat dengan menjadi berkuasa, menjadi ‘orang besar’, posisi yang tinggi, popularitas. Dan untuk mencapainya, terkadang kita tunduk untuk melakukan segala cara, bahkan sujud menyembah si jahat. Tanpa sadar, keinginan untuk menjadi mulia ini dapat membuat kita melupakan bahwa Tuhanlah yang paling mulia dan paling berkuasa di atas segala-galanya. Dan hanya kepada Tuhan sajalah kita harus berbakti dan tunduk.

Tuhan Yesus mengawali karya pelayanannya dengan melalui pencobaan-pencobaan dari si iblis. Di awal tahun 2023 ini, biarlah kita pun dimampukan untuk mengawalinya dengan sanggup melalui berbagai pencobaan yang si iblis tawarkan. Roh Kudus memampukan. Selamat hari Minggu, Tuhan memberkati.