Categories
Renungan

Tak Gentar Karena Benar


… kata Daud: “TUHAN yang telah melepaskan aku dari cakar singa dan dari cakar beruang, Dia juga akan melepaskan aku dari tangan orang Filistin itu.” Kata Saul kepada Daud: “Pergilah! TUHAN menyertai engkau.”


(1 Samuel 17: 37)


Sebagian orang Israel tentunya heran melihat keberanian Daud ketika menghadapi tantangan Goliat. Dari segi ukuran, jelas Daud kalah. Belum lagi perlengkapan perang Goliat, yang membuat banyak prajurit Israel ketakutan dan lari terbirit-birit. Namun Daud tidak gentar, karena ia percaya ia berada di pihak yang benar. Dan pertolongan Tuhan menuntun Daud memenangkan pertempuran itu. Bagaimana dengan kita, ketika berhadapan dengan “Goliat” dalam kehidupan kita saat ini? Apa yang kita bisa pelajari dari Daud?

  1. Fokuslah pada besarnya Tuhan kita, bukan pada besarnya problem kita. Ketika orang Israel lain terpaku dan gentar, itu karena mereka fokus pada betapa besarnya Goliat. Namun Daud tidak gentar, karena ia sadar bahwa Tuhan Allah lebih besar daripada Goliat. Betapapun sukar dan hebatnya persoalan dalam hidup kita, janganlah kita lupakan besarnya Tuhan kita.
  2. Pegang prinsip, bukan perhitungan untung/rugi. Walaupun Daud tahu bahwa orang yang mengalahkan Goliat akan menerima hadiah luar biasa, tetapi bukan itu yang menggerakkan dia. Ketika pertimbangan kita adalah untung/rugi, atau manfaat/resiko, terkadang kita bisa mengabaikan hal-hal yang prinsip. Demi untung, lupakan prinsip. Takut celaka, abaikan prinsip. Dalam menghadapi Goliat, motivasi Daud adalah karena tidak mau membiarkan Goliat mencemooh nama Tuhan. Itulah prinsip yang membuat ia tidak gentar untuk menghadapi Goliat.
  3. Pemeliharaan Tuhan di masa lalu telah terbukti. Daud bukan sekedar nekad, atau bertindak gegabah tanpa perhitungan. Ia sadar akan resiko yang ia hadapi, dan mengingat akan pertolongan Tuhan yang selama ini memelihara dia dari bahaya. Itulah sebabnya ia kembali berserah kepada Tuhan dalam pertempurannya ini.
  4. Kenali dan jadilah dirimu sendiri. Walau Saul memberikan baju perang untuk Daud, namun Daud menyadari itu “bukanlah dirinya”. Ia tanggalkan semua peralatan perang itu, dan memilih perlengkapan seorang gembala. Tongkat dan umban (slingshot), itulah jati dirinya sebagai seorang gembala. Demikian juga dengan kita, ketika kita sadar kita adalah terang, maka kegelapan tidak akan menakutkan bagi kita. Karena terang akan selalu mengalahkan kegelapan. Sadari bahwa kita adalah terang, dan jadilah terang!

Kiranya kita tidak gentar dan meyakini pertolongan Tuhan menghadapi “Goliat” dalam kehidupan kita masing-masing. Tuhan memberkati. Amin.