Categories
Renungan

Renungan Warta – 9 Mei 2021


 

Ut Omnes Unum Sint

““… supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.”

(Yohanes 17: 21)


Sudahkah anda mencoba google arti istilah di atas? “Supaya mereka semua menjadi satu”, sebuah ungkapan yang sangat indah yang menjadi motto banyak gereja dan lembaga Kristen di seluruh dunia. Namun lebih dari sekedar slogan, kata-kata itu adalah ucapan doa dari Tuhan Yesus sendiri untuk setiap oang yang menjadi pengikut-Nya.

Tuhan Yesus tahu, persatuan adalah tantangan besar yang harus diperjuangkan oleh para pengikut Kristus. Bersatu itu bukan sekedar mengenakan seragam yang sama. Sama seperti murid Yesus pun berbeda-beda, namun mereka bisa berpadu dalam harmoni. Seperti paduan nada-nada yang berbeda menghasilkan simfoni yang indah dalam kehidupan. Itulah jenis kesatuan yang kita perjuangkan.
Para murid pernah bertengkar memperebutkan siapa yang terbesar di antara mereka (Markus 9: 34-35). Tuhan Yesus mau mengingatkan kepada para murid, Ia tidak menghendaki mereka berlomba-lomba menjadi nomor satu, melainkan mereka menjadi satu. Perintah Tuhan bukanlah supaya kita menjadi nomor satu, melainkan menjadi satu. Seperti anda apabila memiliki tiga anak, apakah anda lebih suka melihat mereka bersaing demi menjadi nomor satu, atau berjuang supaya tetap bersatu?

Tuhan mau mengingatkan kita untuk menyikapi perbedaan dengan hikmat Tuhan. Berbeda tidak otomatis berarti berbahaya atau sesat! Kita harus belajar memandang perbedaan dalam hikmat Tuhan, karena ada perbedaan yang sifatnya hanya lapis kulit, non-prinsipil. Inilah tiga poin tentang persatuan yang kita petik dari bacaan ini: Tidak memaksakan semua jadi sama dan seragam, Tidak memaksakan diri untuk jadi nomor satu, dan Tidak anti pada perbedaan. Kiranya hikmat Tuhan menuntun kita untuk menjadi pemersatu! Tuhan memberkati, Amin.