Categories
Renungan

Renungan Warta – 3 April 2022


 

Seri Ucapan Bahagia

Menghidupi Kebenaran

Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah. Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.
(1 Petrus 2:20-21)


Reward & Punishment adalah salah satu sistem yang paling mudah dimengerti. Jika anda berbuat benar/baik, maka ada rewardnya. Namun jika salah/jahat, maka anda akan terima punishment. Namun walaupun simple, konsep seperti ini seringkali tidak dapat dijalankan dalam realita sehari-hari. Itulah sebabnya konsep seperti ini hanya mungkin cocok untuk diterapkan dalam melatih hewan peliharaan. Pertanyaan sesungguhnya adalah: Masih bersediakah anda hidup dalam kebenaran, walaupun tidak ada rewardnya, atau bahkan justru mendatangkan hal tidak mengenakkan (punishment)?

Ketika Tuhan Yesus mengatakan berbahagialah mereka yang lapar dan haus akan kebenaran, mereka yang bersedia menderita aniaya oleh karena kebenaran, sesungguhnya Ia sedang menunjuk pada teladan yang diri-Nya sendiri telah lakukan dalam kehidupan dan kematian-Nya! Walaupun benar, Ia justru memberi diri-Nya di kayu salib. Oleh karena kebenaran, justru Ia menderita.

Kata kebenaran memiliki dua makna: Pertama adalah truth. Jesus is the way, the truth, and the life. Ini adalah sebuah truth statement. Hidup sebagai pengikut Kristus, bukanlah hanya mengetahui truth, tetapi juga righteousness. Inilah makna yang kedua. Righteous adalah hidup benar, hidup dalam kebenaran. Bukan sekedar teori-teori, tetapi aksi nyata sesuai dengan kebenaran. Marilah kita hidup dalam truth dan righteousness. Tuhan Yesus memberkati. Amin.