Categories
Renungan

Renungan Warta – 28 Februari 2021


 

Kasih Setia Allah

“Maka Kuadakan perjanjian-Ku dengan kamu, bahwa sejak ini tidak ada yang hidup yang akan dilenyapkan oleh air bah lagi, dan tidak akan ada lagi air bah untuk memusnahkan bumi.”

(Kejadian 9: 11)


Dalam Kejadian 6-9 kita membaca tentang Nuh yang mendapat kasih karunia Tuhan Allah. Ketika semua manusia di bumi melakukan yang jahat di mata Tuhan, maka Tuhan mendatangkan air bah untuk membinasakan semua orang. Selamat empat puluh hari turun hujan, dan selama seratus lima puluh hari air berkuasa atas bumi. Hanya Nuh dan keluarganya yang diselamatkan.

Tindakan ini mengingatkan kita akan betapa dahsyatnya kuasa Tuhan Allah. Manusia berdosa tidak akan sanggup luput dari murka-Nya, apabila Ia menghendakinya. Namun dalam Kejadian 9, kita melihat niatan Tuhan Allah bagi umat manusia: Ia memiliki rencana keselamatan yang indah, bukan lagi air bah untuk memusnahkan bumi. Disini kita diingatkan akan sisi lain dari Tuhan Allah, yaitu Tuhan yang memilih untuk mengasihi manusia yang berdosa.

Bagaimana dengan kita? Betapa kita patut bersyukur, karena Tuhan Allah yang begitu maha kuasa dan dahsyat, memilih untuk mengasihi kita. Allah yang murka-Nya dapat membinasakan, justru datang untuk memberi diri-Nya sebagai korban keselamatan bagi umat manusia. Itulah kasih-Nya yang luar biasa bagi kita umat ciptaan-Nya. Sudahkah kita juga mengasihi Allah dengan sepenuh hati?