Categories
Renungan

Renungan Warta – 26 September 2021


 

Burn Out

“Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia
yang memberi kekuatan kepadaku.”

(Filipi 4: 13)


Dalam 1 Raja-raja 19: 1-21 kita membaca kisah nabi Elia dalam pergumulannya. Ancaman ratu Izebel membuat ia takut, dan melarikan diri. Ia berjalan 40 hari dan malam sampai tiba di gunung Horeb. Tindakan Elia ini sangat aneh, karena sesaat sebelumnya di gunung Karmel, ia baru saja mengalahkan 450 nabi-nabi Baal dengan kuasa Tuhan. Jadi mengapa ancaman seorang ratu Izebel, membuat ia langsung terpuruk ke titik terendah? Inilah gambaran dari burn out, yaitu suatu kondisi ketika tekanan bertubi-tubi membuat seseorang kehabisan energi. Seperti kendaraan kehabisan bahan bakar, ia tidak sanggup lagi melanjutkan apa yang ia kerjakan.

Kita bisa melihat dari jawaban Elia terhadap pertanyaan Tuhan: “Aku bekerja segiat-giatnya bagi TUHAN, Allah semesta alam, karena orang Israel meninggalkan perjanjian-Mu, meruntuhkan mezbah-mezbah-Mu dan membunuh nabi-nabi-Mu dengan pedang; hanya aku seorang-dirilah yang masih hidup, dan mereka ingin mencabut nyawaku.” Merasa seorang-diri, tanpa dukungan, diabaikan oleh orang lain. Lebih baik saya binasa … Pikiran menjadi begitu negatif. Tetapi Tuhan mengingatkan kepada Elia, bahwa Ia tidak meninggalkan seorang diri: Tuhan memelihara, memberi kejernihan, dan mempertemukan dengan orang yang tepat.

Tuhan memelihara: kita melihat Tuhan dengan tidak terduga, memberi makan dan minum kepada Elia di saat ia tidak berdaya. Tuhan memberi kejernihan: ketika Elia merasa seorang diri, Tuhan beritahu kepadanya masih ada 7.000 orang Israel yang tidak tunduk pada Baal. Elia tidak sendirian! Tuhan mempertemukan dengan orang yang tepat: lalu Tuhan menyebutkan orang-orang yang harus Elia urapi dan angkat untuk berbagi peran pelayanannya. Dan dengan semua itu, Tuhan mengingatkan Elia untuk kembalilah ke jalan yang ia tinggalkan. Jangan menyerah, percayalah Tuhan tetap setia menyertai perjalanan kehidupan kita. Tuhan memberkati, Amin.