Categories
Renungan

Renungan Warta – 22 Agustus 2021


 

Batas Kemerdekaan

Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.
(Galatia 5: 13)


Kita hidup di era dimana kemerdekaan seolah-olah menjadi sebuah tuntutan yang mutlak bagi kehidupan. Setiap orang mendambakan kebebasan untuk memilih, berbicara, dan bertindak. Freedom! Inilah nilai luhur yang diagung-agungkan dunia modern.  Namun benarkah kemerdekaan merupakan sesuatu yang selalu baik? Ternyata tidak. Kebebasan, kemerdekaan, ketika dipergunakan tanpa kesadaran akan keterbatasannya, dapat berbalik menjadi bumerang yang mencelakakan.

Kita melihat bagaimana dengan argumentasi tentang kebebasan memilih, banyak orang menolak dan mencari celah untuk menghindar dari vaksinasi, isolasi, atau protokol kesehatan yang berlaku di masa pandemi ini. Pada akhirnya, kebebasan itu dapat berbalik mencelakakan manusia. Disinilah Firman Tuhan mengingatkan kita untuk mempergunakan kemerdekaan itu justru untuk melayani orang lain dalam kasih. Artinya, fokus perhatian kita bukanlah sekedar untuk diri kita sendiri. Kemerdekaan bukanlah hanya tentang memuaskan kepentingan pribadi, melainkan juga kepentingan orang lain di tengah kehidupan kita. Kebebasan kita dibatasi juga oleh damai sejahtera orang lain. Ketika apa yang kita katakan dan perbuat, ternyata mencederai damai sejahtera orang lain, maka kita perlu merenungkan kebebasan tersebut.

 Di masa pandemi ini, kita semakin disadarkan bahwa hidup kita saling terkait dan saling mempengaruhi. Kiranya dengan kesadaran ini, kita semakin mampu mempergunakan kebebasan kemerdekaan dengan hikmat Tuhan. Merdeka! Amin.