Categories
Renungan

Renungan Warta – 19 Desember 2021


 

Sukacita Dalam Ketaatan

Kata Maria: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan;
jadilah padaku menurut perkataanmu itu.”
(Lukas 1: 38)


Orang jarang mengkaitkan ketaatan dengan sukacita. Taat, seringkali adalah sesuatu yang dilakukan karena terpaksa, dengan berat hati, atau sekedar karena disuruh orang-tua. Memang dilakukan, namun tidak ada sukacitanya. Itulah sebabnya, jawaban Maria menjadi teladan yang sangat luar biasa! Ketika malaikat memberi kabar bahwa ia akan menjadi ibu Yesus, Maria taat. Dan luarbiasanya lagi, Maria jalani dengan sukacita!

Sukacita yang sejati tidaklah sekedar ‘haha hihi’ sederhana. Sukacita sejati adalah perasaan yang lahir dari sebuah keyakinan bahwa 1) Tuhan bekerja, dan 2) kesadaran akan apa peran serta tujuan hidup kita.

Tuhan bekerja! Itulah sebabnya malaikat mengawali dengan sebuah sapaan: “Jangan takut!” Karena Tuhan ada, maka tidak perlu kita takut. Kita sering gagal taat, karena kita takut. Takut rugi, takut kehilangan, takut tidak popular, takut beda sendiri. Ada banyak jenis ketakutan yang membuat kita tidak taat. Tetapi ketika kita yakin ada tangan Tuhan yang memberkati ketaatan kita, maka tidak ada alasan untuk takut.

Sadari peran & tujuan hidup kita! Maria menyadari bahwa hidupnya adalah sebagai ‘hamba Tuhan’, maka apa yang menjadi kehendak dan rencana Tuhan ia akan jalani dengan sepenuh hati. Kesadaran ini yang membuat hatinya jalani ketaatan dengan sukacita. Karena ketika orang menyadari peran & tujuan hidupnya, ia tidak lakukan tanggung-jawabnya dengan keterpaksaan atau sebagai beban. Tetapi dengan sukacita karena sadar itulah yang baik, dan akan membawa hal baik, karena bagian dari rancangan damai sejahtera Tuhan yang maha baik.

Kiranya kita semakin mampu mengimani tangan Tuhan bekerja dalam kehidupan kita, dan menyadari peran serta tujuan setiap kita di dalam kehidupan ini. Kiranya kita boleh bersukacita di dalam ketaatan. Tuhan Yesus memberkati, Amin.