Categories
Renungan

Merawat Persekutuan


“Tetapi kamu tidaklah demikian, melainkan yang terbesar di antara kamu hendaklah menjadi sebagai yang paling muda dan pemimpin sebagai pelayan.”

(Lukas 22: 26)


Persekutuan adalah sebuah anugerah dari Tuhan. Pada dasarnya, kita tidak memilih-milih siapa saja orang yang menjadi bagian dalam hidup berjemaat. Mereka hadir, sebagai anugerah yang Tuhan karuniakan kepada kita. Dari beragam latar-belakang dan keunikan masing-masing, namun kita dipertemukan sebagai pengikut Kristus. Menjadi orang-orang yang sama-sama merasakan kasih Tuhan, dan rindu untuk semakin mengasihi Tuhan. Inilah persekutuan (fellowship) kita.

Namun anugerah ini, tidak boleh kita perlakukan dengan sia-sia (take for granted). Sebaliknya, kita justru harus merawatnya, agar ia semakin bertumbuh dan menjadi berkat. Dalam Lukas 22, kita membaca kisah para murid yang mempertengkarkan tentang siapa yang terbesar di antara mereka. Demikian juga dengan kita; di saat kita mulai memperebutkan siapa yang lebih besar, lebih hebat, lebih berpengalaman, lebih layak, dan lain sebagainya … disitulah kita akan bertengkar.

Tuhan Yesus menjawab dengan sebuah petunjuk perilaku: kebesaranmu sebagai seorang pengikut Kristus, justru dinyatakan melalui kerendahan hati dan pelayananmu. Inilah keunikan gereja sebagai sebuah koinonia (fellowship/persekutuan). Kita bukanlah perlombaan, dimana orang berusaha untuk jadi nomor satu. Kita bukanlah perusahaan, dimana orang ingin menjadi atasan. Kita bukanlah pertunjukan, dimana orang ingin menjadi populer dan dipuji. Tetapi kita adalah sekumpulan pelayan, yang terpanggil untuk merendahkan diri dan melayani satu sama lain: sama seperti Tuhan Yesus telah lebih dahulu melayani kita.

Marilah kita merawat persekutuan yang Tuhan telah karuniakan kepada kita ini, dengan talenta dan panggilan masing-masing kita saling melayani di tengah persekutuan ini. Tuhan Yesus memberkati. Amin.